Siapa yang menyangka bahwa tanaman kurma merupakan tumbuhan budidaya tertua yang ada di dunia. Sejak 4000 SM di Mesopotamia, kurma telah mereka budidayakan. Sehingga tanaman ini menjadi identik dan ciri khas dari masyarakat arab hingga saat ini. Dalam berbagai sumber kuno, buah kurma menjadi simbol dari kesejahteraan, kesuburan dan kekayaan. Dalam konteks islam, Kurma adalah buah yang sangat istimewa. Karena buah ini adalah salah satu makanan favorit dari Rasulullah. Sehingga mengkonsumsi kurma sebagaimana yang Nabi contohkan akan membawa keberkahan tersendiri. Untuk itulah para muslim di seluruh dunia berbondong-bondong mengekspor kurma ke negaranya. Agar masyarakat muslim termasuk di Indonesia bisa menikmati buah yang kaya manfaat ini. Salah satu kendala besar yang menjadi tantangan adalah proses pengemasan kurma segar. Karena jarak yang jauh dan proses distribusi, kurma segar mudah mengalami degradasi. Oleh karena itu kita membutuhkan proses pengemasan kurma segar yang efektif menjaga kesegarannya sampai tujuan.
Urgensi Waktu Panen
Sebelum pengemasan, waktu panen berperan penting dalam menentukan kualitas dari kurma itu sendiri. Karena waktu panen yang tepat akan memberikan tekstur yang berbeda, kandungan nutrisi yang optimal dan rasa manis. Sebaliknya memanen kurma sebelum terlalu dini membuat teksturnya jadi terlalu keras karena belum matang, kandungan nutrisinya juga tidak optimal. Begitu pula jika kita memanennya terlalu lama, kemungkinan buah jadi rusak karena terlalu matang juga sangat besar. Sehingga kita perlu mengetahui dengan baik waktu panen yang tepat agar buah kurma segar yang kita petik berkualitas tinggi.
Waktu panen yang kita anjurkan adalah saat buat telah “khalal” artinya warna buah telah berubah tapi teksturnya masih keras. Dalam kondisi ini kandungan fruktosa baik kurma berada pada level terbaik. Proses pemetikan saat ini jauh lebih modern sehingga dapat meminimalisir kerusuhan. Proses pengemasan kurma segar sangat bergantung pada proses panennya. Dulu petani memanen kurma menggunakan tangga tapi saat ini telah ada alat yang lebih canggih menggunakan mesin.
Proses selanjutnya adalah memilah kurma berdasarkan kualitasnya. Indikator yang kita gunakan untuk memilah adalah warna, ukuran, tekstur dan ada tidaknya cacat pada buah. Buah kurma yang memiliki cacat seperti gigitan hewan atau busuk kita pisahkan. Tujuannya agar buah lain tetap terjaga kualitasnya. Dalam beberapa kasus proses sortir juga melipatkan pengeringan. Apalagi jika buah kurma tersebut ingin kita ekspor ke negara yang jauh. Tujuan dari pengeringan ini adalah mengurangi sebagian kadar air dari kurma sehingga bakteri tidak berkembang biak.
Pembersihan Buah Sebelum Proses Pengemasan Kurma Segar
Buah yang telah kita panen kemungkinan besar terkontaminasi dengan debu, mikroorganisme, tanah, serangga atau lainnya. Jika kontaminan ini tidak kita lepaskan maka buah kurma akan mudah rusak. Oleh karena itu kita harus melakukan proses pembersihan terlebih dahulu. Proses pembersihan bisa menggunakan air mengalir ataupun menggunakan mesin dengan jar air. Pembersihan buah juga kita lakukan untuk menjaga keamanan bagi konsumen. Sebelum proses pengemasan maka buah akan kita rendam di dalam cairan ozon agar bebas dari bakteri dan jamur. Setelah itu kita bilas kembali agar memastikan kurma telah benar-benar bersih. Dalam skala industri setelah pencucian terakhir mereka akan melakukan pengeringan baik menggunakan suhu atau alat sentrifugal.
Proses Pengemasan Kurma Segar
Dalam proses mengemas kurma basah di semarang ada dua jenis pengemasan yaitu
Pengemasan primer. Cara ini paling umum kita lakukan. Setelah buah kurma kita inspeksi, kita bersihkan dan telah tersortir juga sesuai dengan kualita. Selanjutnya kita akan menempatkan buah ke dalam kontainer atau wadah kering. Biasanya kita memakai kantong plastik, tray atau kemasan vakum. Kemasan vakum sangat populer saat ini. Pengemasan kita lakukan dengan mengeluarkan seluruh udara yang ada di dalam wadah setelah buah masuk. Buah menjadi terkunci di dalam kemasan tanpa udara. Dampaknya proses penguraian tidak dapat terjadi. Cara pengemasan dengan vakum sangat populer karena kemampuannya memperpanjang usia dari buah. Artinya buah jadi lebih awet dan tahan lama. Cara lainnya adalah mengemas dengan menggunakan atmosfer termodifikasi (MAP). Komposisi udara dalam kemasan kita ubah menjadi CO2 atau tanpa oksigen yang menjadi unsur penting bagi bakteri dan jamur.
Pengemasan sekunder. Setelah packingan pertama selesai selanjutnya kita akan memberikan perlindungan lebih dari dari luar. Biasanya kita mengemas menggunakan bubble wrap, kayu atau plastik. Packing Keluar ini penting karena buah akan kita distribusikan. Dalam proses tersebut ada beberapa kali proses pengecekan atau perpindahan transportasi. Sehingga agar buah tetap aman dan pelanggan terima dalam kondisi segar kita perlu packingan ekstra.
Kabar baiknya kita sudah bisa mendapatkan kurma segar terbaik di Ruthob Rayyan. Proses sortir dan pengemasan yang menggunakan teknologi terbaru menjaga kesegaran buah kurma. Dapatkan informasi lengkap di https://ruthobrayan.com/ atau 628111379781